PESSEL, HARIANHALUAN.ID — Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin, menegaskan tidak ada arahan, instruksi, maupun rekomendasi dari pihak tertentu terkait penyediaan batik bagi siswa SD dan SMP di daerah itu.
Menurutnya, wacana penggunaan batik khas Pesisir Selatan (Pessel) di sekolah-sekolah semata-mata bertujuan untuk mewujudkan keseragaman corak batik daerah, bukan untuk kepentingan pihak manapun.
“Kami luruskan, tidak ada instruksi ataupun rekomendasi dari pihak mana pun di luar dinas. Program ini murni inisiatif sekolah-sekolah yang ingin menampilkan ciri khas batik Pesisir Selatan secara seragam,” ujar Salim Muhaimin pada wartawan di Painan, Selasa (14/10/2025).
Ia menjelaskan, selama ini setiap sekolah di Pesisir Selatan menggunakan corak batik yang berbeda-beda dan belum memiliki identitas daerah yang jelas. Karena itu, muncul gagasan agar setiap sekolah mengenakan motif batik khas Pesisir Selatan sebagai bentuk kebanggaan terhadap budaya lokal.
“Kami ingin siswa-siswi kita bangga memakai batik yang punya identitas daerah sendiri. Dulu tiap sekolah punya corak berbeda-beda, sekarang kita ingin seragam dalam nuansa khas Pesisir Selatan, tanpa paksaan atau penunjukan penyedia tertentu,” katanya.
Salim menegaskan, pengadaan batik tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan masing-masing sekolah, sesuai dengan aturan pengelolaan dana BOS dan prinsip transparansi pengadaan barang dan jasa.
“Dinas hanya memberikan arahan umum tentang pentingnya identitas batik daerah. Proses pembelian dan pemilihan penyedia dilakukan oleh sekolah masing-masing, tanpa intervensi dari kami ataupun pihak luar,” jelasnya.