PESISIR SELATAN, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakatnya dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi sosial yang tepat dan terukur. Upaya ini tak lain demi mengurangi jumlah angka kemiskinan di daerah tersebut.
Salah satu upaya tersebut berupa program perlindungan sosial masyarakat miskin dengan sasaran utama pengguna BPJS. Sebanyak 67.500 jiwa masyarakat miskin dan tidak mampu dalam hal ini dapat berobat gratis dengan didanai oleh APBD Kabupaten Pesisir Selatan.
Sementara pemberdayaan dan rehabilitasi sosial bagi warga yang membutuhkan, lansia terlantar, anak terlantar, dan orang dengan gangguan kejiwaan. Termasuk masyarakat yang tidak dapat bantuan sama sekali namun miskin dan tidak mampu berobat, maka akan dibiayai melalui program rehabilitasi sosial.
Lewat program-program ini, angka penduduk miskin dan penerima bantuan sosial di Kabupaten Pesisir Selatan berangsur-angsur turun. Berdasarkan data Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), keluarga miskin/tidak mampu yang tercatat sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) pada periode Januari-Maret 2022 mencapai 20.996 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kemudian, pada periode April-Juni 2022 turun menjadi 20.534 KPM. Pada periode berikutnya, Juli-September 2022, kembali turun menjadi 19.939 KPM. “Akan tetapi pada periode akhir 2022 kembali naik menjadi 20.172 KPM,” kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Pesisir Selatan, Wendra Rovikto saat ditemui Haluan pada Senin (27/2).
Ia mengatakan, Pemkab Pesisir Selatan terus meluncurkan berbagai program pro rakyat yang tepat dan terukur guna menekan jumlah penduduk miskin di daerah tersebut. Termasuk juga terus menggiatkan program-program perlindungan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan masyarakat, perlindungan perempuan dan anak, serta banyak lagi yang lainnya. (dul)