SIJUNJUNG, HARIANHALUAN.ID — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak hanya terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Solok. Kabupaten Sijunjung juga mengalami lonjakan kasus kebakaran, terutama karhutla, sejak awal tahun 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Sijunjung, Syamsurijal, menyebutkan bahwa sejak Januari hingga Juni 2025, tercatat 64 kasus kebakaran di wilayah tersebut. Dari jumlah itu, 43 di antaranya merupakan kasus karhutla.
“Karhutla mendominasi kasus kebakaran di Sijunjung. Ini menjadi perhatian serius bagi kami,” ujar Syamsurijal, Kamis (24/7/2025).
Selain kasus kebakaran, pihak Damkar juga menangani 71 kasus nonkebakaran selama periode yang sama, seperti evakuasi hewan liar dan penyelamatan warga. Meski demikian, karhutla menjadi yang paling mengkhawatirkan mengingat potensi dampaknya terhadap lingkungan, kesehatan dan aktivitas masyarakat.
Syamsurijal mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti membakar sampah di dekat perkebunan, membuka lahan dengan cara dibakar, atau membuang puntung rokok sembarangan di area terbuka.
“Kami minta masyarakat lebih waspada dan tidak melakukan pembakaran dalam bentuk apapun di musim kemarau ini. Kondisi lahan yang kering sangat mudah terbakar,” ucapnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung juga tengah meningkatkan patroli di titik-titik rawan dan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam rangka pencegahan karhutla yang lebih efektif. (*)