SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Di balik kemajuan suatu daerah, tersimpan data-data akurat yang menjadi dasar pijakan setiap keputusan penting. Inilah yang mendorong TP-PKK Kabupaten Solok Selatan untuk ikut ambil bagian dalam menyukseskan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2025 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Dukungan itu ditunjukkan secara langsung oleh Ketua TP-PKK Solok Selatan, Ny. Erniati Khairunas, saat menerima kunjungan Kepala BPS Robi dan tim SUPAS di kediamannya, Kamis (24/7/2025). Momen ini menjadi simbol kolaborasi nyata antara keluarga, masyarakat, dan negara dalam menghadirkan satu data Indonesia yang akurat.
Sebagai motor penggerak perubahan di tingkat keluarga, TP-PKK Solok Selatan mengambil peran aktif dalam mendukung SUPAS 2025, mulai dari sosialisasi, fasilitasi data, hingga pendampingan langsung di lapangan.
“PKK akan ikut mendampingi dari tingkat nagari sampai keluarga, karena data yang jujur adalah awal dari pembangunan yang adil,” kata Erniati dengan semangat.
Kepala BPS, Robi, menyampaikan bahwa data yang dikumpulkan bukan hanya untuk keperluan statistik nasional, tapi benar-benar akan menentukan arah pembangunan daerah, dari kesehatan, pendidikan, hingga ketahanan keluarga.
“Pada Juni 2025 lalu, kami memutakhirkan data keluarga dan individu di Jorong Rimbo Tangah. Dari sistem, rumah Ibu Erniati, kediaman Bupati Solok Selatan, terpilih menjadi salah satu dari 16 sampel rumah tangga yang diwawancara,” ungkap Robi.
“Ini menandakan bahwa semua warga, tanpa terkecuali, punya peran dalam pembangunan. Data dari rumah tangga akan menjadi dasar perencanaan pembangunan nasional ke depan,” jelas Robi lebih lanjut.
Sebanyak 70 jorong di seluruh kecamatan menjadi lokasi pengumpulan data SUPAS di Solok Selatan. Hal ini merupakan upaya luar biasa untuk memastikan kebijakan pemerintah berdiri di atas data yang benar, adil, dan merata.
Tak banyak yang menyadari, bahwa data dari SUPAS inilah yang nantinya akan digunakan untuk menyusun RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), serta menyatukan data dari berbagai kementerian dalam semangat Satu Data Indonesia.
Kolaborasi antara BPS dan PKK menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari rumah sendiri. Dengan edukasi, sosialisasi, dan pendampingan dari PKK, masyarakat akan lebih siap menerima petugas sensus dan memberikan data yang akurat.
Dan kini, gerakan itu telah menjalar ke dapur-dapur masyarakat. Dari ibu rumah tangga hingga tokoh nagari, semua diajak bersuara lewat data yang valid. (*)