Keempat Kalinya di Januari, Pagi Tadi Gunung Kerinci Erupsi Lagi!

Erupsi

Ladang masyarakat yang tinggal di dekat area Gunung Kerinci di Letter W dan Kubang Gajah, Solok Selatan, menjadi gagal panen akibat dampak erupsi Gunung Kerinci. (Magma Indonesia dan BPBD Solsel)

HARIANHALUAN.ID – Gunung Kerinci kembali erupsi pada Jumat (13/1/2023) pukul 09.31 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 400 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.205 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Ini merupakan erupsi ke-4 kalinya atap Sumatra sepanjang Januari 2023 ini sejak pertama kalinya terjadi pada Selasa (11/1/2023).

Dalam laporan yang disampaikan Petugas Pengamat Gunung Api Kerinci di M10 Kersik Tuo, Irwan Safwan mengatakan, saat ini Gunung Kerinci berada pada Status Level II (Waspada).

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara,” katanya.

Masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak Gunung Kerinci dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif. Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius bahaya/KRB III.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan melaporkan bahwa erupsi Gunung Kerinci mulai memberikan efek negatif kepada masyarakat yang berada di sekitar kawasan. Efek tersebut mulai dari bau balerang hingga abu vulkanik yang merusak perkebunan warga.

Kalaksa BPBD Solok Selatan, Novi Hendrik mengatakan, pihaknya telah melakukan validasi masyarakat di Jorong Letter W dan Jorong Kubang Gajah, Kecamatan Sangir, setelah terjadi erupsi pada Rabu (11/1/2023).

“Dampak abu vulkanik mulai tampak di areal pertanian dan atap rumah masyarakat hingga mencapai Jorong Letter W dan Jorong Kubang Gajah, Kecamatan Sangir,” kata Novi Hendrik dalam keterangannya, Jumat (13/1/2023).

Selain itu, masyarakat juga sudah mulai merasakan bau belerang, khususnya pada pagi hari selama dua hari berturut-turut. Kondisi ini juga berdampak mulai terasa gatal pada hidung.

Novi menyebutkan, saat ini tingkat kebahayaan masih pada level II. Artinya, masyarakat Kabupaten Solok Selatan yang berada dekat Gunung Kerinci tersebut masih dapat beraktivitas seperti biasa. Namun demikian, perlu dilakukan usaha preventif agar tidak mengganggu pernapasan, misalnya dengan menggunakan masker.

“Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah membuat surat imbauan kepada warga, agar selalu waspada dan menggunakan masker,” katanya lagi.

Mengacu pada laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Kerinci terjadi pada Rabu lalu pukul 05.46 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak.

Kemudian erupsi kembali terjadi pada Kamis (12/1/2023) sebanyak dua kali, yakni pukul 05.46 WIB dan 18.10 WIB. Tinggi kolom letusan teramati pertama mencapai 600 meter dan erupsi kedua di hari yang sama setinggi 1.200 meter di atas puncak. (*)

Exit mobile version