Di sisi lain, terjadi perubahan musim sehingga masyarakat kurang bisa memprediksi awal musim tanam, mengakibatkan gagal panen. Kondisi-kondisi itu menjadikan masyarakat mulai menata ulang lingkungan mereka, menjadi titik balik masyarakat untuk lebih teliti dan waspada dalam mengelola sumber hutan mereka.
Hingga kini masyarakat mengelola Hutan Nagari mereka dengan baik. Masyarakat juga mendapat manfaat dari pengelolaan hutan nagari berupa, pengembangan ekowisata, pengembangan kerajinan HHBK, tanaman ekonomi karet, kopi, kakao dan kapulaga, termasuk pengembangan tata niaga beras.
Kita mengharapkan dengan adanya anugerah yang diberikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut, semakin memacu semangat masyarakat untuk membuktikan bahwa masyarakat yang mengelola hutan mampu menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumber daya hutan, tidak hanya untuk generasi kini tetapi juga generasi yang akan datang. (*)