Hal serupa juga disampaikan peserta asal Thailand, Nice. Menurutnya kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Sumatera Barat sangat bagus sekali. Terutama dalam hal melibatkan komunitas dan masyarakat lokal.
“Saya suka sekali bagian yang ada sticker di rumah-rumah yang ada wanita hamil di dalamnya. Dari situ bisa terpantau bagaimana kondisi si ibu dan apa saja kebutuhannya. Hal seperti ini saya kira juga bisa diterapkan di Thailand,” harap Nice.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar dr Yesrita Zedrianis, mengatakan, keempat program inovasi tersebut dihadirkan dalam upaya meningkatkan pemahaman ibu tentang gizi seimbang, ASI eklusif, tumbuh kembang anak serta perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan tersebut dilaksanakan 1x sebulan, dipandu petugas kesehatan.
“Keempat hal ini menjadi program unggulan kesehatan ibu dan anak di Tanah Datar. Kita ingin terus menekan angka kematian ibu dan bayi, dan juga stunting di Tanah Datar. Dan, Alhamdulillah tren nya setiap tahun terjadi penurunan signifika seperti stunting yang pada tahun 2021 sebanyak 21,5 persen, tahun 2022 turun jadi 18,9 persen,” jelas Yesrita.
Sebelumnya, para peserta diterima di Aula Kantor Bupati Tanah Datar oleh Bupati Eka Putra. Dalam sambutannya bupati merasa bangga Tanah Datar menjadi tempat belajar oleh 8 negara asing.
“Saya mengpresiasi pada tim JICA, Kemenkes, Kemensetneg, semoga program KSP ini akan membuka peluang kerjasama yang lebih lagi dimasa depan,” kata Bupati Eka Putra.