“Program ini diusung karena melihat fenomena banyaknya kebudayaan asli di nagari yang sudah hilang dan tidak lagi diketahui oleh generasi muda,” kata dia.
Sementara itu, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Yayuk Sri Budi Rahayu, mengatakan Galanggang Arang 2024 di Tanah Datar merupakan kegiatan keenam setelah dibuka di Kota Padang pada 4 Mei lalu.
Kegiatan ini melibatkan semua komponen pada level nagari dan melibatkan masyarakat langsung. Dia menyebut, Galanggang Arang ini sifatnya kolaboratif selain kegiatan pertunjukan dan festival, juga ada kegiatan yang lain.
“Kemarin juga ada prosesi makan bajamba oleh direktorat kepercayaan masyarakat adat, seminar tentang budaya, kegiatan diskusi yang membahas bagaimana upaya pelestarian budaya oleh daya desa dan daya warga, dan pertunjukan lainnya,” kata dia.
Turut hadir pada kesempatan itu Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumatera Barat, Undri, Perwakilan 8 kabupaten kota perlintasan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), Kepala Dinas Kominfo Tanah Datar, Yusrizal, Kasat Pol-PP dan Damkar Mukhlis, Kepala Dinas Perhubungan Yusnen, Camat Batipuh dan Batipuh Selatan, dan lainnya. (*)