Yusrizal menilai, tema yang dipilih
oleh Lembaga Sensor Film Indonesia dalam kegiatan sosialisasi tersebut merupakan tema yang sangat relevan dan sangat penting untuk diketahui oleh seluruh masyarakat.
“Karena kemajuan teknologi informasi, maupun makin berkembangnya industri perfileman di indonesia, membuat masyarakat harus cerdas dalam memilah tontonan,” kata dia.
Lebih lanjut dikatakan Yusrizal, mengutip dari berbagai sumber data yang didapatkan dari 41.000-an judul film, baru 2,8 persen yang telah disensor oleh LSF.
“Ini tentu menjadi perhatian serius,
mengingat banyaknya film yang beredar dan potensi risiko yang ada. Belum lagi dari tayangan film itu, terdapat berbagai adegan yang tidak sesuai dengan karakter dan budaya bangsa,” tuturnya. (*)