PADANG, HARIANHALUAN.ID- Pemerintah masih mengkaji rencana pensiun dini 13 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu-bara di Indonesia. Jika rencana itu mendapat lampu hijau, maka PLTU Ombilin bakal menjadi yang pertama “disuntik mati”.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyusun peta jalan pensiun dini PLTU berdasarkan Perpres Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
Ada 13 PLTU yang direncanakan bakal pensiun dini secara bertahap dengan mempertimbangkan ke-ekonomian serta tidak menimbulkan gejolak kekurangan pasokan dan kenaikan harga listrik.
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi mengatakan, 13 PLTU yang akan pensiun dini itu mencakup PLTU Suralaya, di Cilegon, Banten; PLTU Paiton di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur; dan PLTU Ombilin di Sawahlunto.
Dia menekankan, perlunya skenario dan roadmap yang jelas, serta syarat-syarat tertentu untuk melakukan pensiun dini PLTU. “PLTU Ombillin bisa menjadi yang paling cepat untuk dipensiunkan,” ucapnya.
Dia menyampaikan bahwa 13 daftar PLTU batu bara tersebut yang bakal dipensiunkan dini disebabkan oleh tingginya emisi yang dihasilkan. Dari 13 unit yang ada, total emisinya diperkirakan mencapai angka yang sangat besar, sekitar 48 juta atau lebih. (*)