Sementara itu, produksi komoditas bawang merah hingga sayur-sayuran segar lainnya diperkirakan mencapai angka 2 juta kuintal per tahun. “Hitungan kasar saya, konsumsi lokal kita itu hanya sekitar 20 sampai 30 persen dari total jumlah panen. Selebihnya dijual atau didistribusikan ke luar daerah,” katanya.
Dengan tingginya angka produksi aneka produk pertanian Sumbar ini, ia meyakini Sumbar tidak akan kesulitan untuk mendapatkan bahan baku produk pertanian lokal untuk menyukseskan Program MBG.
Ia bahkan menyebut, Program MBG sangat membantu pemerintah daerah (pemda) dalam mengerakkan roda ekonomi masyarakat yang bergerak di sektor pertanian. “Program MBG jelas sangat berdampak positif bagi petani, pedagang, maupun distributor pertanian di Sumbar. Jika selama ini serapan hasil produksi pertanian hanya terfokus pada rumah tangga, maka lewat intervensi negara, serapan hasil panen akan lebih besar dan luas lagi,” ucapnya. (*)