PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat optimis Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mampu meningkatkan serapan produk pertanian lokal serta menggerakkan roda ekonomi masyarakat yang bergerak di sektor pertanian. Oleh karena itu, dukungan penuh diberikan agar program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini sukses di Sumbar.
Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Sumbar, Ferdinal Asmin menyatakan, Sumbar sangat siap menyambut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengutamakan penggunaan produk pertanian lokal untuk Program MBG.
“Apalagi saat ini angka produksi produk pertanian Sumbar, seperti beras, sayur-sayuran, dan buah-buahan sudah memenuhi kebutuhan konsumsi lokal,” ujarnya kepada Haluan, Kamis (9/1).
Ferdinal menjelaskan, angka produksi gabah Sumbar pada 2024 lalu tercatat mencapai angka 1,4 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jika dikonversi menjadi beras, jumlah produksi beras Sumbar mencapai angka sekitar 800 ribu ton per tahun.
“Sedangkan kebutuhan konsumsi beras kita itu hanya sekitar 500 ribu ton. Artinya ada surplus sekitar 300 ribu ton, belum lagi sayur-sayuran. Sumbar bahkan menjadi daerah penyuplai utama ke provinsi tetangga,” katanya.
Jumlah produksi komoditas sayur-sayuran Sumbar juga menunjukkan angka yang cukup tinggi dan telah mampu memenuhi kebutuhan konsumsi lokal. Produksi cabai Sumbar pertahun, diperkirakan mencapai angka 1,3 juta kuintal.
Sementara itu, produksi komoditas bawang merah hingga sayur-sayuran segar lainnya diperkirakan mencapai angka 2 juta kuintal per tahun. “Hitungan kasar saya, konsumsi lokal kita itu hanya sekitar 20 sampai 30 persen dari total jumlah panen. Selebihnya dijual atau didistribusikan ke luar daerah,” katanya.
Dengan tingginya angka produksi aneka produk pertanian Sumbar ini, ia meyakini Sumbar tidak akan kesulitan untuk mendapatkan bahan baku produk pertanian lokal untuk menyukseskan Program MBG.
Ia bahkan menyebut, Program MBG sangat membantu pemerintah daerah (pemda) dalam mengerakkan roda ekonomi masyarakat yang bergerak di sektor pertanian. “Program MBG jelas sangat berdampak positif bagi petani, pedagang, maupun distributor pertanian di Sumbar. Jika selama ini serapan hasil produksi pertanian hanya terfokus pada rumah tangga, maka lewat intervensi negara, serapan hasil panen akan lebih besar dan luas lagi,” ucapnya. (*)