Sekilas pertunjukan randai dari Legusa Saiyo ini benar-benar membawa energi dan semangat yang tak terduga. Para pemain randai nan muda dan energik memengaruhi bentuk pertunjukan randainya yang juga penuh semangat.
Tapiak dan hoyak galembong-nya membuat penonton takjub. Kreativitas dan inovasi yang dihadirkan dalam pertunjukan randai oleh Legusa Saiyo mampu bersanding dengan kemajuan zaman saat ini yang serba praktis. Sehingga pertunjukan randai yang dibawa Legusa Saiyo ini menjadi pertunjukan yang terlihat segar.
Pimpinan Nan Jombang Dance Company, Ery Mefri mencurahkan rasa senang dan bangganya atas kesetiaan FNJ Tgl3 memanggungkan seni pertunjukan. Ini tidak terlepas dari upayanya untuk menghargai seni tradisi dan juga kontemporer dalam membangkitkan ekosistem berkesenian di Sumbar.
“Sudah 13 tahun dan 10 tahun bersama Bakti Budaya Djarum Foundation, Festival Nan Jombang Tgl3 masih setia sampai sekarang ini. Saya bangga dengan diri saya sendiri dan semua orang yang hadir di sini. Anak-anak di depan ini adalah penonton setia yang kelak akan menjadi penerusnya,” katanya penuh haru.
Sekilas mengulas kesetiaannya dengan seni pertunjukan, Ery Mefri menyatakan Nan Jombang seakan menerima anugerah yang luar biasa dari jalan panjangnya merintis dan berproses. Selain konsistennya FNJ Tgl3, Nan Jombang Dance Company kini juga dipercaya penuh oleh Kementerian Kebudayaan RI melalui Dana Indonesiana-LPDP untuk menjalankan iven strategis kementerian pada gelaran Kaba Festival 2025 yang sedang berlangsung, yang telah dimulai sejak Januari kemarin dan akan berakhir pada Juni nanti.
“45 negara dan 70 lebih panggung pertunjukan sudah kami tempuh. Ini hadiah Allah SWT kepada Nan Jombang. Ery Mefri bersama Nan Jombang bangga membawa nama Minangkabau dan Sumatera Barat ke mana-mana. Semoga yang kami jalani dengan tulus ini mencapai hasil yang membahagiakan,” kata sang Maestro Tari Indonesia tersebut. (*)