“Budidaya maggot ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah, tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti pakan ternak dan pupuk organik,” ungkapnya.
Indrieffouny juga menyampaikan bahwa PT Semen Padang terus berupaya meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Salah satu upaya terbaru adalah dengan menanam kaliandra, sebuah tanaman penghasil energi terbarukan, di kawasan perhutanan sosial.
“Penanaman kaliandra ini melibatkan masyarakat sekitar perhutanan sosial untuk meningkatkan pendapatan mereka sekaligus mendukung pemanfaatan energi terbarukan,” tambahnya.
Selain itu, Indrieffouny mengungkapkan bahwa PT Semen Padang juga bekerja sama dengan Pemko Padang terkait pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).
Fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA serta meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif di pabrik Semen Padang.
PT Semen Padang menunjukkan bahwa perusahaan besar pun bisa berkontribusi dalam mengatasi masalah sampah dengan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan serta melibatkan masyarakat dalam setiap langkahnya. (*)