“Kita perlu ketahui sisa itu juga banyak pekerjaan-pekerjaan yang di bawah Rp200 juta, mangkanya ini yang perlu didalami kenapa, yang seharusnya selesai,” katanya.
Menurut perkiraan, Mahyeldi mungkin ada perlengkapan-perlengkapan yang tidak sempurna atau mungkin ada perubahan-perubahan. Mangkanya untuk selanjutnya ini harus dihindari, sehingga apa yang ditetapkan di APBD antara pemprov dan DPRD betul konsisten.
“Dari awal sudah saya ingatkan kepada OPD betul-betul perencanaan dan pelaksanaan dimatangkan. Perencanaan dan pelaksanaan ini tidak bisa dilakukan satu tahun, sehingga ini bisa berkemungkinan menimbulkan Silpa nantinya, sehingga perlu dikaji dan dievaluasi yang lebih mendalam lagi,” ucapnya. Mahyeldi menambahkan bahwa serapan anggaran Sumbar 2021 termasuk terbaik di Indonesia dari segi pendapatannya. (*)
Berita Ini Telah Terbit di Koran Harian Umum Haluan Edisi 08 Juni 2022 Dengan Judul “Capai Rp483 M, DPRD Sorot Silpa 2021!”