“Jika ingin tetap menjadi landasan ekonomi masyarakat, koperasi harus berinovasi secara digital, misalnya menjadi e-koperasi. Digitalisasi akan mempermudah transparansi, partisipasi anggota, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi,” ujarnya.
Dengan memanfaatkan teknologi, koperasi dapat menyajikan informasi keuangan dan operasional secara lebih transparan, sehingga masyarakat lebih percaya terhadap koperasi. Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan koperasi untuk menjangkau lebih banyak anggota dan memperluas pasar mereka.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi koperasi saat ini, baik dari segi internal maupun eksternal, langkah reformasi menjadi hal yang mendesak. Tanpa perubahan signifikan, koperasi di Sumbar akan terus mengalami penurunan, bahkan semakin banyak yang mati suri. “Oleh karena itu, baik pengelola koperasi maupun pemerintah harus mengambil langkah nyata untuk menyelamatkan dan membangkitkan kembali koperasi sebagai salah satu motor penggerak ekonomi rakyat,” ujarnya. (*)