“Jemaah haji lansia, disabilitas dan risti harus menjadi prioritas PPIH. Kapan perlu ketika bus jemaah sampai di asrama petugas langsung menaiki bus untuk membantu jemaah, dan memberikan layanan dengan menjemput bola,” pinta Kakanwil.
Untuk itu, kepada Kemenag kabupaten kota Kakanwil mengimbau bagi jemaah lansia, risti dan disabilitas posisi duduknya didepan. Masing-masing bus didampingi oleh petugas daerah terutama bagi jemaah lansia, risti dan disabilitas.
“Untuk memudahkan layanan, sesampai di Embarkasi panitia akan memasang kokarde/Id card kepada jemaah lansia, risti dan disabilitas. Sehingga petugas lebih cepat mengenali jemaah tersebut. Ketika berangkat id card akan diambil kembali oleh petugas,” kata Kakanwil.
Kepada kepala UPT Asrama Haji, Kakanwil juga meminta ada peningkatan suhu ruangan atau AC disetiap layanan bagi jemaah haji.
“Karena jemaah kita 423 orang maka perlu pendingan ruangan yang maksimal agar jemaah tidak kelelahan. Karena saat ini cuaca cukup panas,” ujar Mahyudin.
Usai rapat evaluasi Ketua PPIH bersama seluruh petugas meninjau gedung kedatangan tempat jemaah haji akan menerima layanan one stop service. Kakanwil berharap bisa memberikan layanan maksimal kepada petugas haji.
Turut hadir Kepala BKK, Edy Mawari, Kabag Bina Mental Hendri Hasbullah, Kabid Urais Yosef Chairul, Kabid Penais Zawa, Abrar Munanda, Kepala UPT Asrama Haji, Afrizen, Direktur Gapura, Perwakilan Lion Air, Perwakilan Imigrasi, serta PPIH dan P3IH Embarkasi Padang. (*)