PADANG, HARIANHALUAN.ID— Badan Penyelenggara Haji (BPH) tengah merumuskan arah baru dalam pengelolaan haji di Indonesia. Tidak lagi hanya berfokus pada aspek ritual, ke depan BPH akan memperluas orientasi haji sebagai instrumen ekonomi dan peradaban bangsa.
Hal ini disampaikan Wakil Kepala BPH, Dahnil Anzar Simanjuntak, usai melepas keberangkatan calon jemaah haji kelompok terbang (kloter) 13 yang terdiri dari 423 jemaah asal Kabupaten Pasaman, Kabupaten Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padang.
“Selama ini pengelolaan haji kita terfokus pada aspek ritual. Ke depan, kami ingin haji dimaknai tidak hanya sebagai ibadah, tetapi juga sebagai momentum kebangsaan dan pemberdayaan ekonomi,” ujar Dahnil.
Ia menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh terus dilakukan terhadap berbagai aspek penyelenggaraan haji, baik dari sisi manajemen maupun teknis. Semua diarahkan untuk menjadi lebih efisien, bersih, dan memberikan manfaat yang lebih luas.
“Hari ini menjadi momentum untuk mengevaluasi apa saja yang belum maksimal. Yang kurang baik harus kita perbaiki, agar ke depan tata kelolanya lebih transparan dan akuntabel,” imbuhnya.
Dahnil mengungkapkan bahwa BPH kini mengusung tiga visi utama dalam pengelolaan haji, yang disebut sebagai Three Sukses Haji, yaitu sukses ritual, sukses ekosistem ekonomi haji, dan sukses peradaban serta keadaban haji.