PADANG, HARIANHALUAN.ID — Tahun ini, sembilan iven pariwisata di Sumbar berhasil masuk dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN), yakni program unggulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang bertujuan untuk mempromosikan acara pariwisata dan ekonomi kreatif berkualitas di seluruh Indonesia.
“Sumbar patut berbangga, karena dari hasil penilaian, ada 110 iven secara nasional dan 9 di antaranya adalah iven dari Sumbar yang termasuk dalam program ini. Awalnya kami mengusulkan 10 iven kepada Kemenpar, dan setelah melalui masa kurasi yang panjang pada tahun 2024, alhamdulillah 9 iven dinilai layak masuk KEN 2025,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar, Luhur Budianda didampingi Kabid Pemasaran, Fajri Hidayat dan Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Doni Hendra saat menerima kunjungan tim Haluan yang dipimpin Pemimpin Perusahaan Haluan, Silvia Oktarice didampingi Wakil Pemimpin Redaksi, Isra Hermanto, dan redaktur, Atviarni, Rabu (2/7).
Adapun 9 iven itu antara lain: Festival Siti Nurbaya (Kota Padang), Festival Rakik-Rakik (Kabupaten Agam), Festival Pesona Mentawai (Kabupaten Kepulauan Mentawai), Payakumbuh Botuang Festival (Kota Payakumbuh), Rang Solok Baralek Gadang (Kota Solok), Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCa) (Kota Sawahlunto), Festival 5 Danau (Kabupaten Solok), Sawahlunto International Music Festival (SIMFes) (Kota Sawahlunto), dan Festival Minangkabau (Kabupaten Tanah Datar).
Saat ini, Dispar Sumbar tengah fokus berkoordinasi dengan daerah-daerah di mana iven tersebut akan dilaksanakan, demi mendapatkan hasil yang prima untuk dunia pariwisata Sumbar.
Selain bicara tentang KEN 2025, pria yang akrab disapa Budi itu juga menyebutkan, pihaknya saat ini juga mempersiapkan sejumlah iven besar yang bakal digelar di Sumbar. Di antaranya, menggelar kembali iven Tour de Singkarak (TdS) yang sudah lama vakum. “Terakhir kami menggelar TdS pada tahun 2019. Setelah itu, terhenti sejak masa Covid-19 sampai saat ini. Padahal iven ini sangat dinantikan oleh para pebalap sepeda dunia,” kata Budi.
Awalnya, menurut Budi, TdS hanya akan dilalui di empat daerah, yakni Padang, Kabupaten Solok, Kota Solok dan Pesisir Selatan. Namun, ternyata ada banyak daerah lain yang berminat sebagai salah satu daerah tempat penyelenggaraannya. Hal ini tentunya harus dibahas secara mendalam, karena menyangkut anggaran maupun personel yang akan melaksanakannya.