PADANG, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus memaksimalkan jalannya Koperasi Desa Merah Putih. Pemaksimalan tersebut dilakukan mulai dari hasil tangkapan laut di sejumlah kabupaten dan kota, budidaya lobster, kepiting, gula, kopi Bukik Kompong hingga saat ini sudah mulai merambah ke bidang kesehatan.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar Endrizal kepada Haluan, Rabu (3/6) di ruang kerjanya. Ia menyampaikan, untuk bidang kesehatan, Dinkop UMKM Sumbar akan melakukan kerja sama di apotek-apotek yang ada di desa dan nagari.
“Jadi kita kerja samanya dengan apotek, yang ada di nagari yang rencananya akan mulai dilakukan pada 12 Juli 2025 ini,” ujarnya.
Endrizal menjelaskan, untuk kawasan Pesisir dapat dimanfaatkan budidaya lobster, kepiting, perikanan, dan rajungan yang akan menjadi potensi usaha bagi masyarakat di sana. Pasalnya, menurutnya, seluruh wilayah pesisir di Sumbar yakni Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Padang dan Kota Pariaman memiliki potensi kelautan yang besar untuk digarap lewat Koperasi Desa Merah Putih sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyakini, apabila berbagai potensi yang ada termasuk perikanan tangkap dan sejenisnya digarap dengan maksimal, maka target pertumbuhan delapan persen yang diinginkan presiden dapat tercapai.
“Seperti yang disebutkan Presiden, bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen. Kita di daerah akan mencoba mencari cara salah satunya dengan memaksimalkan potensi laut yang dikelola Koperasi Desa Merah Putih,” sebutnya.
Secara umum, Provinsi Sumbar mendata terdapat 1.265 Koperasi Desa Merah Putih. Dari jumlah itu, sekitar 20 koperasi akan difokuskan untuk menggarap lobster, kepiting, ikan dan rajungan.