PADANG, HARIANHALUAN.ID- Untuk menjawab krisis regenerasi petani, Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumbar menjalankan program Brigade Pangan, berkolaborasi dengan TNI/Polri dan Kementerian Pertanian (Kementan).
Brigade ini beranggotakan 15 petani milenial terlatih yang akan mengelola lahan seluas 15 hektare, lengkap dengan alat mesin pertanian (alsintan) dan bantuan sarana produksi pertanian (saprodi).
“Kalau mereka belum punya lahan sendiri, mereka tetap bisa menyewakan alsintan atau kerja sama dengan petani. Ini bisa jadi sumber penghasilan,” jelas Kepala Dinas Disbuntanhor Sumbar, Febrina.
Sumbar saat ini sudah memiliki 60 petani milenial tersebar di seluruh kabupaten/kota, dan tahun ini mendapatkan kuota 30 Brigade Pangan untuk diberdayakan.
“Di Aceh, ada petani milenial yang bisa menghasilkan Rp10 juta per bulan. Potensi ini harus dimaksimalkan di Sumbar juga,” tegas Febrina.
Selain regenerasi, Pemprov Sumbar juga mendorong akses pasar lewat program Galeh Babelok, yang mempromosikan produk pertanian Sumbar seperti pisang, sayuran, dan kolang-kaling rebus ke luar provinsi. (*)