PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Pasar Limau Puruik, pukul 09.15 WIB, Kamis (10/7/25). Mentari bersinar cerah. Pasar tradisional yang terletak di Kecamatan V Koto Timur, Padang Pariaman, bergerak. Hidup. Warga berlalu lalang. Transaksi berbagai ragam kebutuhan harian, berlangsung. Ada suara. Ada tawa. Lapak kuliner khas kampung yang ada lontong gulai, lopis dan sala lauak di tengah pasar, penuh sesak.
“Tambah sala Mak, sabana sero rasonyo,” ujar pria berbaju biru berkaca mata hitam yang duduk bersempit-sempitan di bangku papan yang catnya sudah mulai memudar.
Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi yang duduk di sebelah kiri pria itu, tertawa. Mantan Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman yang duduk di depannya, tersenyum. Termasuk Hj. Elita, Bernando dan Wendoky dan semua kerabat yang semeja, ikut tersenyum. Senang dan bahagia.
Ya, aura itulah yang terpancar di wajah pria berbaju biru yang minta tambuah sala lauak tadi. Dia adalah H Basrizal Koto yang akrab disapa Basko, owner Basko Group yang baru sebulan lalu ‘meluncurkan’ mall terbesar di Sumbar, Basko City Mall.
“Ambo taragak jo kampuang,” kata Basko menyatakan kerinduannya terhadap tanah kelahirannya di Padusunan, dekat Pasar Limau Puruik, Padang Pariaman.
Taragak sama kampung, tidak hanya kemarin ditumpahkan pria energik yang sudah punya 22 cucu itu. Hari Minggu lalu (6/7/25), Basko ikut ‘menghoyak’ tabuik pada puncak hoyak tabuik yang dihadiri Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Senin sehari setelah hoyak tabuik, Basko kembali ke Jakarta.