“Tidak bisa terburu-buru, sebab bagaimanapun ini berkaitan dengan ruang hidup masyarakat. Kita ingin solusi terbaik, baik secara teknis, finansial, maupun sosial,” ujarnya.
Seperti diketahui, salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan Jalan Tol Padang–Pekanbaru adalah penolakan masyarakat di beberapa wilayah yang dilewati trase eksisting, terutama di Kabupaten Lima Puluh Kota dan kawasan padat penduduk di sekitar Bukittinggi dan Agam.
Kajian mendalam diharapkan dapat menjadi dasar pijakan dalam menentukan langkah strategis ke depan agar proyek ini berjalan lancar dan berkelanjutan. (*)