PADANG, HARIANHALUAN.ID — Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus membayangi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), seiring memasuki musim kemarau panjang. Dalam beberapa hari terakhir, kebakaran melanda sejumlah kabupaten dengan total lahan terdampak mencapai puluhan hektare.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Rudy Rinaldy, menyatakan pihaknya terus memantau perkembangan terkini sekaligus menyiapkan langkah-langkah antisipatif agar kebakaran tidak semakin meluas.
“Kami akan menggelar rapat koordinasi terkait karhutla, menyusul sejumlah tindakan yang telah dilakukan dalam proses pemadaman di lokasi,” ujarnya, Minggu (20/7/2025).
Lima Puluh Kota: Api Hanguskan Tujuh Hektare Lahan
Salah satu kejadian karhutla signifikan terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, tepatnya di Kecamatan Harau pada Kamis (17/7/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.
Dua nagari terdampak, yaitu Nagari Tarantang dan Nagari Taram. Kebakaran diduga dipicu oleh cuaca panas dan kekeringan ekstrem selama musim kemarau.
Sebanyak tujuh hektare lahan dilaporkan terbakar, terdiri atas lima hektare di Tarantang dan dua hektare di Taram. Lima unit kandang ayam milik warga turut ludes dilalap si jago merah. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden ini.
BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota bersama TNI/Polri, UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Sumbar, perangkat nagari, serta warga setempat bahu membahu melakukan pemadaman.
Upaya penanggulangan menggunakan satu unit mobil damkar, satu unit mobil KPHL, satu ambulans BPBD, satu pompa air, tiga selang dan dua nozzle. Kendala yang dihadapi antara lain tiupan angin kencang, minimnya sumber air, serta keterbatasan personel dan peralatan.