“Empat hari setelah jeda operasi militer diumumkan, kondisi tidak membaik. Orang-orang masih sekarat karena kelaparan dan terpaksa mempertaruhkan nyawa hanya untuk mendapatkan bantuan,” ujar pernyataan OCHA.
Beberapa jam sebelum insiden tersebut, 14 warga Palestina lainnya juga dilaporkan tewas dalam empat insiden terpisah di sekitar lokasi distribusi bantuan. Dalam dua kasus di antaranya, tentara Israel mengklaim hanya melepaskan tembakan peringatan.
Kondisi kemanusiaan di Gaza terus memburuk seiring dengan blokade, serangan udara, dan terbatasnya akses bantuan. Insiden penembakan terhadap warga sipil yang kelaparan ini menambah panjang daftar dugaan pelanggaran hukum humaniter internasional yang dilakukan oleh Israel.
Komunitas internasional dan lembaga kemanusiaan mendesak dilakukannya investigasi menyeluruh dan akuntabilitas terhadap tragedi tersebut. PBB menekankan bahwa bantuan kemanusiaan harus dijamin aman dan aksesibel bagi semua warga yang membutuhkan, tanpa terkecuali. (*)














