PADANG, HARIANHALUAN.id— Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sumatera Barat dibentuk berdasarkanKeputusan Gubernur Sumbar No. 500-315-2022 pada 7 April 2022.
Sejak dibentuk tiga tahun lalu, KDEKS Sumbar telah melakukan sejumlah program strategis untuk memperkuat ekonomi dan keuangan syariah di Ranah Minang .
Direktur Eksekutif KDEKS Sumbar, Ahmad Wira mengatakan program tersebut diantaranya adalah pengembangan industri halal dalam bentuk Progam Zona HAS.
“Zona HAS tersebut adalah singkatan dari Halal, Aman, dan Sehat,” ujar Direktur Eksekutif KDEKS Sumbar, Ahmad Wira ketika dikonfirmasi Haluan di Padang, Kamis (7/8).
Ia mengatakan program ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang kuat di Sumbar dengan fokus pada produk dan layanan yang memenuhi kriteria halal, aman untuk dikonsumsi, dan baik untuk kesehatan.
“Di Sumbar telah ditunjuk tiga daerah sebagai Zona HAS yakni Bukittinggi, Payakumbuh dan Kota Padang,” ujar Ahmad Wira yang juga merupakan Dekan FEBI UIN IB Padang.
Program kedua adalah Sekolah Pelopor yang bertujuan untuk menerapkan prinsip ekonomi syariah dalam kegiatan sekolah sehari-hari, seperti koperasi, kantin, dan kurikulum dengan SMA 1 Solok sebagai pilot project atau percontohan.
Selanjutnya dalam pengembangan lembaga keuangan Syariah, KDEKS Sumbar dikatakannya juga senantiasa mengawal dan mendorong upaya konversi Bank Nagari ke syariah.
“Kita kawal terus konversi Bank Nagari ke syariah. Insha Allah dari roadmap yang ditulis manajemen, Bank Nagari akan melakukan konversi ke syariah pada tahun 2026,” ujarnya lagi.
Dalam konteks pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, KDEKS Sumbar juga berperan sebagai konsultan koperasi serta mengawal bagaimana BMT dan KJKS untuk konversi ke syariah.
“Khusus Koperasi Merah Putih kita juga mengupayakan bagaimana KMP bisa dikembangkan berbentuk syariah karena sesuai regulasi dan UU 17/2022, mengakui Sumbar sebagai wilayah yang memiliki ciri khas ABS-SBK,” tambahnya lagi.
Terkait dengan pariwisata, KDEKS Sumbar dikatakannya juga sudah melakukan riset bagaimana pengembangan pariwisata halal, kerja sama dengan UIN IB.
“Kita kerja sama dengan UIN IB untuk melakukan riset dari 4 aspek, yakni bagaimana efek ekonominya, sosial budaya, kebijakan dan aspek lingkungan,” katanya lagi.
Program lainnya adalah Nagari Elok Sejahtera, sebuah gerakan yang digagas oleh Bank Nagari bekerja sama dengan pemda dan mitra usaha untuk mengembangkan usaha di tingkat nagari di Sumbar.
“Gerakan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, melalui berbagai program pengembangan ekonomi. Direktur program langsung Dirut Bank Nagari Pak Gusti Candra,” sebutnya.
Terkait dengan Program 1.000 Entrepreneur Syariah, bertujuan untuk meningkatkan jumlah wirausaha syariah dengan direkturnya Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Endrizal.
Untuk pengembangan entrepreneur syariah, KDEKS Sumbar dikatakannya juga telah bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN IB Padang.
“Kita juga sudah menulis buku tentang Kewirausahaan Syariah. Semoga bisa menjadi rujukan bagi pengusaha yang akan mengembangan kewirausahaan syariah,” harapnya.
Atas sejumlah program tersebut, maka pada tahun 2024 Sumbar terpilih sebagai Juara Umum Adinata Syariah, atas keberhasilan pemda mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
Ia mengatakan prestasi yang dicapai ini tidak terlepas dari dukungan Gubernur Sumbar dan dinas yang terkait dalam bersama-sama mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Sumbar.
“Ini catatan penting, prestasi apapun yang dicapai dalam pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Sumbar, KDEKS adalah sebagai lembaga yang mengkomunikasikan dan mengkolaborasi.
Kita sebagai komite lebih banyak bagimana penguatan dari segi akademik, komunikasi dan kordinasi dari berbagai kegiatan yang ada,” ujarnya lagi.
Terkait dengan literasi (pemahaman) keuangan syariah di Sumbar yang masih rendah sebesar 17 persen, KDEKS Sumbar juga melakukan sejumlah upaya dalam meningkatkannya.
Kita langsung turun ke daerah-daerah untuk memberikan edukasi dalam upaya meningkatkan literasi atau pemahaman masyarakat terkait ekonomi dan keuangan syariah.
“Kemudian membentuk Lembaga Dakwah Ekonomi Syariah yang kita harapkan jadi corong pengembangan ekonomi syariah dan menyusun buku terkait ini, semoga bisa meningkatkan literasi,” tutupnya. (h/ita)