PADANG, HARIANHALUAN.id—Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, meresmikan Ruang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Bank Nagari di Kantor Pusat Bank itu, Jalan Pemuda No.21 Padang, Minggu (17/8).
Kehadiran ruang PPID ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat keterbukaan informasi publik, khususnya di lingkungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Mahyeldi menegaskan pentingnya keberadaan PPID sebagai pintu bagi masyarakat untuk mengakses informasi yang benar, terarah, dan bermanfaat.
“Kita berada dalam era keterbukaan. Semuanya serba transparan. Kehadiran PPID menjadi wadah agar masyarakat bisa memperoleh informasi yang akurat sekaligus membangun kepercayaan publik,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengingatkan perlunya batasan dalam keterbukaan informasi. Oleh karena itu ia menekankan peran Komisi Informasi untuk lebih selektif dalam menyaring permintaan sengketa informasi.
“Tidak semua informasi harus dibuka ke publik. Ada informasi yang dikecualikan dan tidak bisa dibuka ke publik, apalagi data lembaga perbankan yang rentan disalahgunakan,” tegasnya.
Mahyeldi mendorong agar seluruh BUMD di Sumbar mengikuti langkah Bank Nagari dengan membentuk PPID untuk memastikan prinsip transparansi dan akuntabilitas berjalan serentak di berbagai lembaga.
Ia juga mengapresiasi kontribusi Bank Nagari yang konsisten mendukung pembangunan proyek-proyek strategis di Sumbar.
Mengingat besarnya kontribusi bagi daerah, Mahyeldi mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat dukungan terhadap Bank Nagari.
“Bagi pelaku usaha yang menjalankan operasional bisnisnya di Sumbar, salah satu persyaratannya adalah harus membuka rekening di Bank Nagari,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra menegaskan bahwa hal ini merupakan wujud komitmen instansi dalam menjalankan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Gusti mengatakan dengan adanya PPID, Bank Nagari dapat menyediakan akses informasi yang dibutuhkan bagi masyarakat, nasabah, dan stakeholder dengan pelayanan ramah, cepat dan nyaman.
“Keterbukaan informasi bukan hanya kewajiban, tetapi juga kesempatan untuk membangun, menjaga, dan merawat kepercayaan dari masyarakat yang ujungnya dapat membangun citra positif bank ini,” jelasnya.
Pria kelahiran Lintau, 7 Agustus itu menambahkan, kepercayaan adalah modal terbesar sebuah lembaga terlebih perbankan yang tumbuh dari konsistensi, pelayanan dan keterbukaan.
“Semoga kehadiran Ruang PPID ini bisa menjadi pintu yang menghubungkan Bank Nagari dengan masyarakat secara lebih dekat, transparan, dan bersahabat,” harapnya.
Ketua Komisi Informasi Provinsi Sumbar, Musfi Yendra, mengatakan tugas KI adalah mendorong sebanyak mungkin lembaga publik di Sumbar untuk membentuk PPID.
“Saat ini baru 40 persen saja atau sekitar 400-an lembaga publik di Sumbar yang telah memiliki PPID dan tengah dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) oleh KI Sumbar,” jelasnya.
Peresmian Ruang PPID Bank Nagari turut dihadiri Kepala BI Perwakilan Sumbar Abdul Majid Ikram, Komisaris Bank Nagari Andri Yulika, Kadis Kominfotik Sumbar Siti Aisyah, serta Ketua PWI Sumbar Widya Nafis.
Acara peresmian juga dimeriahkan penampilan teatrikal dan puisi yang apik oleh Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Nagari, Tasman dengan judul Pesan Koran Pagi. (h/ita)