PADANG, HARIANHALUAN.ID — Di tengah tantangan darurat sampah yang dihadapi Kota Padang, Bank Sampah Insan Oke (BSIO) muncul sebagai solusi inovatif yang tak hanya fokus pada pengumpulan, melainkan juga pada pengolahan limbah. Berada di bawah naungan Politeknik ATI Padang, bank sampah ini bertransformasi menjadi pusat edukasi dan inovasi, mengubah sampah menjadi berkah, bahkan bisa ditukar dengan hewan kurban.
Direktur BSIO, Faldi Lulrahman menjelaskan, BSIO tidak sekadar menerima sampah. Bank sampah ini juga berfokus pada pengembangan inovasi yang memberi nilai tambah pada limbah.
“Kami memiliki kriteria sampah untuk diolah, yaitu minyak jelantah, kertas, dan juga plastik. Inovasi ini terbukti efektif, bahkan kita berhasil meraih juara III dalam ajang Sumbar Invitation World berkat alat pengolah minyak jelantah yang kami ciptakan,” katanya kepada Haluan, Rabu (20/8).
Saat ini, kata Faldi, BSIO telah memiliki 120 nasabah aktif, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga masyarakat umum. Proses menjadi nasabah sangat mudah. Setelah mendaftar melalui tautan daring, nasabah cukup membawa sampah yang telah dipilah dan dalam keadaan bersih ke sekretariat yang berlokasi di kampus.
“Sampah yang dibawa oleh nasabah adalah sampah yang sudah dipilah dan dalam keadaan bersih, baru nasabah membawa sampah tersebut ke sekretariat kami yang berlokasi di kampus,” kata Faldi.