LAPORAN: NURFATIMAH PUTRI
Bermula dari satu pertanyaan sederhana yang: “Kenapa ya, banyak orang merasa sulit didengar, padahal mereka punya hal penting untuk disampaikan?”. Bagi Nisa Mentari Sitorus Pane, mahasiswa semester lima Program Studi Agama-Agama di UIN Imam Bonjol Padang pertanyaan sederhana itulah yang menuntun dara kelahiran Padangsidimpuan, 25 November 2004 ini menapaki dunia sosial dan public speaking. Ia mulai dengan mendengar, memahami, hingga akhirnya turut menyuarakan.
“Saya sadar, public speaking bukan sekadar bicara. Ia adalah seni menyampaikan gagasan, menggugah perasaan, dan menghidupkan percakapan,” ujar Nisa.
Awalnya, Nisa mengaku gugup saat pertama kali diminta berbicara di depan umum. Namun, di balik suara yang bergetar dan tangan yang dingin, ia menemukan rasa hangat, yaitu koneksi dengan pendengar. Sejak itu, ia menjadikan panggung sebagai ruang berbagi, bukan unjuk diri.
Tak heran, rekam jejaknya pun mencerminkan konsistensi dalam pengembangan diri. Di lingkungan kampus, Nisa dinobatkan sebagai Winner Uni Duta Kampus UIN Imam Bonjol Padang 2024, gelar yang menurutnya bukan hanya simbol prestasi, melainkan amanah untuk membawa nilai-nilai kampus ke ranah publik.
“Saya ingin menjadi wajah kampus yang tak hanya tampil percaya diri, tapi juga bisa menyampaikan pesan positif dan menginspirasi mahasiswa lainnya,” tutur Nisa.
Tak berhenti di situ, Nisa juga dipercaya sebagai Koordinator Bidang Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) di Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP). Di posisi tersebut, ia merancang program pengembangan diri, memimpin tim, dan belajar menjadi pendengar yang baik.