Menurutnya, manipulasi nilai itu terjadi lantaran para wali kelas khawatir jika para anak muridnya, tidak bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah yang mereka inginkan. Terutama bagi siswa yang berdomisili di daerah blank zone yang hendak mendaftar lewat jalur zonasi.
“Timbul rasa keibuan dari para wali kelas, karena di tahun sebelumnya banyak siswa yang beralamat di blank zone, tidak bisa melanjutkan pendidikan di sekolah negeri. Apalagi tahun sebelumnya, kebanyakan mereka hanya diterima di sekolah swasta,” ucapnya. (*)