Fadli menyebutkan, selain mengolah sampah menjadi pestisida alami dan pupuk organik cair, di beberapa kecamatan di Kabupaten Agam telah sukses melakukan inovasi cerdas, seperti mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak, pemanfaatan sampah menjadi kerajinan tangan, serta budidaya magot yang memanfaatkan limbah pasar.
“Selain memberikan manfaat lebih, pengelolaan limbah menjadi pupuk dan pestisida ini merupakan salah satu bentuk dukungan kepada pemerintah daerah, dalam menyukseskan program ramah lingkungan bebas sampah,” ucapnya.
Dikatakan Fadli, saat ini KWTH-AWR berupaya berperan aktif dalam mengolah sampah dan limbah produksi sirup kulit manis menjadi pupuk organik cair dan juga pestisida alami.
Tapi, hal tersebut tentunya tidak terlepas dari dukungan dan motivasi dari Pemkab Agam, untuk terus mengupayakan produksi yang ramah lingkungan dan tanpa sampah.
“Dalam pengolahan sampah ini kami mendapat support penuh dari pemerintah daerah. Kami berharap ini juga bisa menjadi motivasi bagi seluruh masyarakat, agar lingkungan menjadi sehat dan bebas limbah,” tuturnya. (*)