Doni melanjutkan, program KKP selanjutnya yaitu tangkap ikan berbasis kuota, dimana wilayah laut dibagi enam zona. Sumbar termasuk zona dengan kualitas ikannya bagus-bagus dan alat tangkap yang modern.
“Yang berhak menangkap ikan, yaitu kapal yang KTP Sumbar, punya pengelolaan ikan di Sumbar. Efek kunjungan tahun lalu di Sumbar yaitu terbentuknya kampung nelayan maju di Pariaman,” katanya.
Program lain, yaitu ikan budidaya, pihaknya menggencarkan antisipasi kebutuhan protein tinggi. Salah satunya dengan kegiatan gemar ikan, kalau di daerah hal ini diinisiasi oleh Forikan.
“Ikan budidaya itu termasuk kepiting, lobster, rumput laut. Kelemahan kita saat ini adalah hilirisasi. Rumput laut belum dikelola dengan baik, sehingga kita harus ekspor mentah. Padahal kalau kelola, itu nilainya banyak,” ujarnya. (*)