“Untuk menjaga kelestarian ekogi dan sumber daya kelautan, KKP mengajak peran aktif nelayan dengan menyisihkan waktu satu bulan penuh dalam setahun untuk melaut khusus mengambil sampah bukan mencari ikan. Pengelolaan sampah di laut, sudah tertuang dalam Perpres 83 Tahun 2018,” katanya.
Ia menuturkan, perluasan kawasan konservasi yang berkualitas dan pengentasan sampah plastik merupakan program kerja berbasis ekonomi biru yang digencarkan KKP di sepanjang tahun ini. Hal ini lantaran semakin tingginya ancaman perubahan iklim secara global.
Kemudian di Sumbar sendiri Bulan Cinta Laut dilakukan dengan penetapan wisata Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini bukan hanya sekedar ajang promosi destinasi wisata, tapi juga terkandung pesan pelestarian alam bahari yang sejatinya merupakan tanggungjawab semua pihak, termasuk masyarakat sekitarnya.
“Mandeh punya keindahan alam bahari yang tak kalah dengan daerah lain dan juga tercatat sebagai salah satu ikon wisata Ranah Minang, sehingga harus dipromosikan secara masif,” ucapnya.
Kawasan konservasi juga akan memberikan manfaat ekologi dan ekonomi yang sangat besar. Perluasan kawasan konservasi di semester 1 Tahun 2022 sudah mencapai 73 persen dari target yang ditetapkan, yakni seluas 1,46 juta hektare dari 2 juta hektare. Secara nasional luas kawasan konservasi saat ini adalah 28,4 juta hektare yang dikelola oleh KLHK, KKP, dan pemerintah daerah.
“Sampai akhir tahun saya yakin bisa melebihi target. Di sisi lain, target kita bukan hanya memperluas kawasan konservasi saja, tapi bagaimana meningkatkan kualitas dari kawasan konservasi tersebut. Keuntungannya stok ikan bisa kita jaga,” katanya.