“Pada pilar sosial ini, kami pun juga mendukung penguatan Khatib Jumat untuk delapan masjid di lingkungan perusahaan dan bantuan honor guru MDA masjid/musala sebanyak 54 orang, yang lokasinya juga berada di sekitar perusahaan. Kemudian melakukan pembinaan atlet potensial melalui berbagai cabang olahraga di bawah naungan Forum Komunikasi Karyawan Semen Padang,” ujarnya.
Selanjutnya untuk pilar ekonomi sebesar Rp3,18 miliar, disalurkan untuk mendukung program Basinergi Mambangun Nagari (BMN) yang bekerja sama dengan 13 forum nagari di lingkungan perusahaan yang berada di tiga kecamatan di Kota Padang, yaitu Lubuk Kilangan, Pauh dan Lubeg.
“Selain forum nagari, kami juga bekerja sama dengan Genta Bahari di kawasan Teluk Bayur,” ujarnya.
Untuk pilar lingkungan sebesar Rp821 juta, ujar Iskandar, telah disalurkan melalui berbagai program, seperti konservasi ikan bilih yang merupakan ikan endemik di Danau Singkarak yang terancam punah. Konservasi dilakukan dengan membuat kolam pemijahan secara eks situ (di luar habitat aslinya) di kawasan D1 PT Semen Padang, dan pembenihan secara buatan.
“Konservasi ikan bilih ini telah dilakukan sejak 2018, dan PT Semen Padang pun telah berhasil mengembalikan sekitar 5.500 ikan bilih hasil konservasi ke habitat aslinya di Danau Singkarak,” ucap Iskandar.
Selain konservasi ikan bilih, PT Semen Padang juga melakukan program pemberdayaan Kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKm) Sikayan Balumuik Limau Manis Selatan dan program insidentil Kementerian BUMN, berupa bantuan pembangunan dan rehabilitasi masjid/musala, serta pembangunan jalan untuk akses masyarakat di beberapa kabupaten/kota di Sumbar.