“Semoga sinergi industri ini dengan lingkungan hidup dapat diwujudkan segera. Insyaallah kita bisa melakukan ini, karena sama-sama kita tahu bahwa sampah adalah adalah bom kota,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatra Barat, Siti Aisyah mengatakan, sampah menjadi masalah yang selalu bersinggungan dengan manusia setiap harinya.
“Maka untuk mengatasi hal itu, dilakukan berbagai upaya untuk melakukan pengurangan sampah. Untuk saat ini, ada dua rencana untuk RDF, yakni Kota Padang dan Sawahlunto. Untuk di Sawahlunto, offtaker-nya adalah PLTU dan untuk Kota Padang adalah Semen Padang. Namun dari kajian jarak, PT Semen Padang memiliki peluang besar untuk itu,” ujarnya.
Dody Iswandi Maulidiawan dari Kedutaan Indonesia di Denmark mengatakan, peluang mendirikan RDF di Sumbar, khususnya Kota Padang sangat besar.
“Hal ini terlihat dari jumlah sampah yang dihasilkan kota ini setiap harinya, yakni 500 sampai 600 ton per hari, sehingga untuk mendirikan RDF di daerah ini bisa dilakukan untuk skala medium,” katanya.
Ia mengatakan, selain jumlah sampah yang banyak, offtaker atau perusahaan industri yang mau memenfaatkan ini juga penting.