Terpisah, Yuef korban kecelakaan mengatakan, saat ini ia sedang berobat jalan di rumah sakit di Solok dengan kondisi tangan kanan digendong dengan kain dan diikatkan ke leher.
“Saat ini saya sedang kontrol di rumah sakit di Solok. Di RSUD Padang Panjang saya sudah minta dirontgen, namun tidak diberikan. Padahal tangan saya yang patah ini sangat sakit sekali waktu itu,” kata Yuel melalui selular, Selasa (4/10/2022).
Menanggapi hal ini, Direktur RSUD Padang Panjang melalui Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medik, Ade Dewita mengatakan, tenaga medis telah bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosesur (SOP) dan membantah tenaga medis telah melakukan malapraktik.
Terkait permasalahan yang disampaikan keluarga pasien. Pihaknya sudah melakukan kroscek kepada petugas yang menangani pasien waktu itu. Dari informasi yang disampaikan bahwa pasien datang ke RSUD Padang Panjang pagi hari dengan kondisi berjalan.
“Kalau kita melihat pasien itu datang ke UGD berjalan. Maka kita beranggapan kesadaran pasien bagus, semua kontrol fungsi tubuhnya atas bawah kaki tangan bagus dan pasien juga cukup kuat atau istilah kita pasien kooperatif,” kata Ade di ruang kerjanya, Jumat (30/9/2022).
Ia juga menyayangkan pihak keluarga telah membawa korban ke tempat urut. Ia tidak tahu bagaimana penanggannya di tempat tukang urut tersebut.
“Kita telah bertemu dengan pihak keluarga. Kepada pihak keluarga kita sudah sampaikan kenapa dibawa ke tempat urut. Harusnya dibawa ke rumah sakit lagi,” kata Ade. (*)