Sementara empat anak yang mengalami gagal ginjal akut misterius masih menjalani perawatan di ruangan PICU RSUP M Djamil Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Kondisinya, satu orang sudah hampir membaik akan tetapi tetap melakukan cuci darah.
“Satu orang lagi belum cuci darah, karena masih memastikan kriterianya. Dua orang masih pakai vertilator. Enam orang sudah tidak dalam perawatan di RSUP M Djamil lagi, dari enam itu ada dua orang yang harus cuci darah,” ujarnya.
Dokter penanggung jawab kasus gagal ginjal misterius progresif RSUP M Djamil Padang, dr Indra mengatakan, terdapat sembilan kasus pada anak rentang usia 1 sampai 5 tahun.
“Kemudian enam kasus pada anak usia di atas 10 tahun. Empat kasus pada anak usia 5 sampai 10 tahun. Satu kasus pada anak di bawah 1 tahun. Ini berdasarkan pasien yang dirawat di RSUP M Djamil Padang,” tuturnya.
Ia menjabarkan, gejala klinis pesien gagal ginjal akut ini berupa riwayat gejala demam, badan sembab karena fungsi ginjal terganggu. Kemudian tidak ada urin, sehingga terjadi penumpukan air dalam tubuh.
Sementara itu, berdasarkan domisilinya, kasus gagal ginjal akut misterius pada anak ini paling banyak dari Payakumbuh sebanyak lima kasus. Lalu, tiga kasus dari RSAM Bukittinggi, lalu tiga dari Jambi karena RSUP M Djamil Padang rujukan untuk Sumatra Tengah.