PLN siap memimpin transisi energi di Indonesia dengan menghadirkan peta jalan mencapai Net Zero Emission 2060. Peta jalan tersebut telah disampaikan pada KTT COP26 di Glasgow tahun 2021
HARIANHALUAN.id – PT PLN (Persero) berkomitmen mewujudkan transisi energi untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060. Hingga saat ini, sejumlah torehan positif telah tercapai dalam upaya mendorong energi bersih tersebut.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memaparkan, PLN telah meluncurkan peta jalan (roadmap) pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) hingga 3,5 Gigawatt (GW). Jumlah tersebut lebih besar dari pensiun alami sesuai umur ekonomis pembangkit batubara sebesar 3,2 GW pada tahun 2040.
Selain pensiun dini, PLN juga telah mengurangi kapasitas PLTU di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dari 27 GW menjadi 13,9 GW.
“Kami di PLN berkomitmen mendukung program pemerintah untuk mewujudkan energi bersih. Oleh karena itu PLN mengambil langkah yang cepat,” kata Darmawan dalam acara Energy Transition Day di Nusa Dua, Bali pada Selasa (1/11).
Salah satu upaya PLN untuk menurunkan penggunaan batu bara pada pembangkit yaitu dengan mengganti sebagian batu bara dengan biomassa atau co-firing. Skema ini telah diimplementasikan di 33 PLTU dari 48 pembangkit yang tengah diujicoba.
Skema co-firing dengan hidrogen dan amonia juga diterapkan. Saat ini sudah ada 3 pilot project co-firing hidrogen dan amonia dengan menggandeng 3 mitra yang berbeda.