Lebih lanjut Dovy Djanas menambahkan, uji klinis di dua rumah sakit ini merupakan pencapaian besar dilakukan oleh dua rumah sakit ini, karena dapat bekerja sama dengan BUMN seperti PT Bio Farma.
“Kami sangat mengapresiasikan uji klinis ini dilaksanakan di RSUP M Djamil dan RS Unand. Kita berharap, ke depan vaksin ini dapat menjadi pemutus rantai Covid-19 di Indonesia dan dunia,” tuturnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Andalas (Unand), Uyung Gatot S. Dinata. Menurutnya, suatu kepercayaan bagi Unand dalam melakukan uji klinis ini.
“Terima kasih kepada Bio Farma dalam mempercayakan uji klinis tahap tiga ini kepada kami. Kami berharap, apa yang kita lakukan dapat berguna bagi nusa dan bangsa,” ucapnya.
Dikutip dari berbagai sumber, vaksin Inovac dengan platform inactivated virus dikembangkan tim peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
Sementara IndoVac dengan platform subunit protein dikembangkan PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine. Vaksin Covid-19 IndoVac pada saat ini memasuki tahapan uji klinik fase III.
Untuk penelitian dan uji klinik vaksin BUMN yang kemudian diberi nama IndoVac rampung dilaksanakan di empat pusat studi. Yakni Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia, FK Universitas Diponegoro Semarang, FK Universitas Andalas Padang, dan FK Universitas Hasanuddin Makassar dengan total 4.050 subyek relawan secara nasional.
Selain itu, vaksin IndoVac adalah vaksin Covid-19 produksi dalam negeri, yakni oleh PT Bio Farma yang berlokasi di Bandung. Vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan POM pada 24 September 2022 dan mendapatkan sertifikasi halal dari MUI ini sudah disuntikkan pertama kali pada 13 Oktober 2022. (*)