HARIANHALUAN.ID — Sebanyak 1.035 nagari/desa di Sumbar menyimpan beragam potensi dan keunggulan masing-masing. Tak hanya keindahan bentangan alam, namun juga potensi adat dan budayanya yang unik.
Perlu eksplorasi yang efektif agar potensi nagari tersebut berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat dan ekonomi nasional. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumbar, Amasrul saat membuka Pelatihan Jurnalistik Nagari Haluan Angkatan II di Kantor Harian Umum Haluan, Kompleks Lanud Sutan Sjahrir Padang, Senin (12/12/2022).
Masyarakat desa/nagari, kata Amasrul, menggunakan dan mengumpulkan uang dari hasil bumi dari desa/nagarinya dan membelanjakan di lingkungan demi perputaran ekonomi. Jika dihitung satu per satu mungkin tidak begitu fantastis, namun apabila diakumulasikan desa/ nagari sebenarnya pusat ekonomi nasional.
Capaian pembangunan, kata Amasrul, dimulai dari nagari. Hadirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa telah mengubah dan mendorong masyarakat desa untuk lebih agresif membangun nagari/desanya.
“Membangun negara dari desa/nagari dianggarkan berupa dana desa, agar nagari cepat bangkit dari keterpurukan ekonomi dan inflasi. Hanya saja nagari-nagari di Sumbar tidak mendapat tempat yang banyak dalam publikasi informasi mengenai program mereka, dalam menghadapi keterpurukan ekonomi dan inflasi terbut,” katanya.
Pemberitaan mengenai segala bentuk perkembangan pembangunan di nagari harus diketahui masyarakat luas. Hal ini juga bertujuan untuk menyaring pemberitaan yang kurang seimbang.
“Pelatihan jurnalistik yang diusung Harian Haluan bagi nagari akan membantu kita juga dalam mempromosikan potensi-potensi nagari, pelayanan hingga penggunaan dana nagari. Hal ini selain akan memberi informasi untuk ranah dan rantau, juga akan meminimalisir berita yang kurang konfirmasi dan terkesan tidak seimbang atau sepihak saja tentang nagari,” ujarnya.