Ia juga berpesan kepada peserta yang berjumlah lebih kurang 40 orang itu agar mampu menjaga kode etik jurnalistik nantinya saat terjun ke lapangan. Ia memberi apresiasi kepada Haluan, yang merupakan salah satu media terbesar di Sumbar yang bersedia memfasilitasi pelatihan ini.
Pemimpin Umum Harian Haluan, Zul Effendi menyampaikan kepada para peserta pelatihan agar menerapkan UU Khusus Pers Nomor 40 Tahun 1999. Menurutnya, setelah dilakukan pelatihan selama dua hari baik dari angkatan I dan II, perangkat nagari umumnya memiliki kemampun dasar menulis yang baik.
“Mayoritas dari peserta mengharapkan pelatihan ini diselanggarakan selama tiga hari, ini maknanya pemaparan dan penilaian seluruhnya positif. Meskipun kita melaksanakan di ruangan sederhana, namun sangat menguntungkan karena mampu mempererat silaturahmi,” katanya.
Ia juga memberi pemahaman sebagai dewan ahli pers, agar peserta pelatihan yang sudah dihadiahi kartu pers itu mampu mengurangi dan meminimalisir konotasi negatif masyarakat nagari terhadap pers.
Hal ini diyakininya akan terjadi secara bertahap dengan dukungan peserta yang sudah punya referensi dan kebebasan mengenai pers. “Gagasan awal ini intinya untuk kebaikan. Semua yang kita tanam untuk kebaikan akan menghasilkan yang baik pula. Tentu ada tantangan, namun dengan membangun komunikasi secara pikiran dan gagasan kita akan mampu menimimalisir hal itu,” tuturnya.
Kemudian, harapannya tindaklanjut dari pelatihan jurnalistik ini akan mampu memberdayakan nagari. Haluan akan berusaha memfasilitasi, misalnya kebutuhan nagari untuk teknologi daya tepat guna, manajemen, dan lainnya.