HARIANHALUAN.ID – Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menggelar rapat koordinasi daerah (rakorda) II 2023 di Pangeran Beach Hotel, Kamis (19/1/2023).
Pada kesempatan itu, Ketua PHRI Sumbar, Rina Pangeran mengatakan, kondisi industri perhotelan saat ini baru mulai bangkit.
“Pascapandemi, industri pariwisata termasuk perhotelan saat ini baru mulai bangkit, belum pulih seperti sediakala,” ucap Rina.
Sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar kedua di Sumbar, industri hotel dan restoran meminta pemerintah untuk pro kepada pelaku usaha perhotelan dan restoran. Salah satunya terkait penetapan pajak yang dinilai masih sangat mencekik pelaku pariwisata.
“Memang retribusi dan PAD Kota Padang naik dan melampaui target, tapi kita terdampak. Ini kami keluhkan, dimana kita baru pulih, baru bergerak,” ujarnya.
Rina mencontohkan di salah satu hotel, kenaikan retribusi pajak air tanah naik sangat tajam.
Misalnya ada di hotel A, biasanya membayar retribusi pajak air tanah Rp2 jutaan perbulan sekarang mencapai Rp11 jutaan. Sehingga pertahun, di tahun 2021 yang membayar sekitar Rp30-an juta, di tahun 2022 mencapai hampir Rp130 jutaan,” katanya.