HARIANHALUAN.ID – Pemerintah daerah diminta untuk segera melakukan penyisiran terhadap para pelajar usia sekolah, yang belum mendapatkan imunisasi penyakit polio dan campak.
Selain itu, sinergi antara Dinas Kesehatan (Dinkes) dan institusi pendidikan, perlu terus ditingkatkan untuk mencegah merebaknya penyakit tersebut di Sumatra Barat (Sumbar).
Dosen dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas, Mohammad Reza mengatakan, di tengah merebaknya kasus polio dan campak di sejumlah daerah di Indonesia, institusi pendidikan yang ada di Sumbar juga perlu menerapkan kontrol yang ketat terhadap kondisi kesehatan para siswa.
“Jadi, jika ada siswa yang terindikasi terinfeksi penyakit polio atau campak, sebaiknya siswa itu diliburkan sementara waktu. Jangan dibiarkan bercampur dengan teman-temannya yang sehat. Sebab, penularan penyakit ini sangat cepat,” ujarnya kepada Haluan, Selasa (31/1/2023).
Dokter Reza menjelaskan, pada dasarnya anak-anak usia sekolah masih terbilang rentan terjangkit penyakit infeksi menular, yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Untuk itu, pihak sekolah perlu ambil andil untuk memastikan seluruh peserta didik telah mendapatkan imunisasi penyakit menular.
“Selain menggencarkan kembali imunisasi campak dan polio, kita juga perlu menggalakkan kontrol yang ketat di sekolah-sekolah. Artinya, kondisi kesehatan siswa di sekolah harus dikontrol. Dicek serta dipastikan lagi, apakah semuanya sudah vaksin atau belum,” ujarnya.