Ia menjelaskan, penyakit campak atau polio merupakan penyakit yang disebabkan sejenis virus yang dapat menular melalui cairan tubuh, droplet, sentuhan hingga makanan dan minuman. Bahkan tingkat penularan penyakit ini pun, terbilang sangat cepat.
Untuk itu, jika ditemukan adanya siswa yang terindikasi terinfeksi penyakit ini, kesadaran dari para guru dan orang tua untuk segera mengisolasi siswa yang sakit dari siswa yang masih sehat, merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah penularan.
“Isolasi bisa dilakukan dalam rentang waktu tujuh hingga 14 hari. Sesuai dengan masa inkubasi virus di dalam tubuh penderita. Selama masa isolasi ini, siswa harus diliburkan dari sekolah sementara waktu untuk mencegah penularan,” ujarnya.
Reza juga menyebutkan, sebetulnya penyakit polio dan campak merupakan penyakit infeksi menular lama, yang telah berhasil dikendalikan dengan upaya imunisasi sejak puluhan tahun belakangan.
Namun, seiring dengan terfokusnya pemerintah terhadap penanganan pandemi Covid-19 dengan menggencarkan vaksinasi. Program imunisasi penyakit menular lainnya ini seolah telah terabaikan.
“Akibatnya penyakit yang dulunya sudah mulai dikontrol atau hilang dari peredaran, kini muncul lagi. Itu bahaya dari lengahnya kita dengan program imunisasi yang akan memunculkan kembali penyakit -penyakit yang dulunya sudah bisa kita kontrol,” katanya.