HARIANHALUAN.ID – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatra Barat (Sumbar) menargetkan sebanyak penempatan 500 PMI pada tahun 2023.
Kepala BP3MI Sumbar, Bayu Aryadhi menyebutkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan. Sementara dalam laporan kinerja 2022 dan resolusi 2023, katanya, bahwa sepanjang 2022 tercatat sebanyak 581 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berhasil ditempatkan untuk bekerja di luar negeri. Kemudian sebanyak 98,4 persen anggaran berhasil direalisasikan dengan baik dan sesuai dengan kebijakan berlaku.
“Alhamdulillah, pekerjaan yang dilakukan BP3MI Sumbar sudah selaras dengan perencanaan kinerja sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan angka penempatan kembali membaik usai Covid-19,” katanya, Jumat (3/2/2023).
Bayu juga menyampaikan bahwa sepanjang 2022 terdapat sebanyak 12 laporan pengaduan ke BP3MI, di antaranya satu orang gaji tidak dibayar dan itu sudah diselesaikan, tujuh orang PMI bermasalah lima di antaranya tengah dalam proses penanganan dan dua lagi sudah diselesaikan.
Selanjutnya, terdapat dua orang PMI yang tidak sesuai dengan perjanjian kerja dan ini juga telah diselesaikan. Kemudian, ada dua orang PMI yang tanpa kabar berita, satu orang di antaranya sudah diselesaikan dan satu orang lagi belum ada kabar berita.
“Sudah diupayakan untuk mencari PMI yang hilang, kejadiannya sejak tahun 2020. Meskipun begitu seluruh stakeholder sudah berupaya menyelesaikan dan terus mengupayakan pencarian,” ujarnya.
Tidak hanya itu, sepanjang 2022 juga tercatat sebanyak 25 PMI yang berhasil dipulangkan. Pada tahun 2023 ini ditargetkan sebanyak 30 orang PMI. Lebih dari itu, grafik jumlah penempatan terus mengalami peningkatan dan bahkan bisa dilakukan lebih baik. Kendati begitu, dia juga tak menampik masih ada yang belum maksimal secara keseluruhan.
“Kita berharap dan terus berupaya kinerja, bahkan angka penempatan PMI asal Sumbar ini terus membaik dan mencapai target,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan, salah satunya BP3MI Sumbar kini telah memiliki kantor yang lebih representatif dan memadai. Bukan itu saja, kantor BP3MI Sumbar juga memiliki ruang khusus pelayanan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi diwakili Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Rina Adyanti menjelaskan pihaknya dalam hal ini selalu berusaha mendukung dan memaksimalkan penempatan tenaga kerja baik dalam dan luar negeri.
Pemerintah provinsi melalui Disnakertrans mendukung dengan penyiapan tenaga kerja dari sisi skill, nantinya juga dicarikan peluang kerja melalui instansi yang berkaitan baik daerah maupun provinsi.
“BP3MI yang memantau tenaga kerja yang ada penempatan di luar negeri. Sementara untuk kontrol dari kita sendiri, yaitu dengan meningkatkan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait,” ucapnya. (*)