HALUANNEWS, JAKARTA – Komjend Pol Boy Rafli Amar menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat Induk Keluarga Minangkabau (DPP IKM), setelah melalui proses serah terima jabatan (sertijab) dari Mayjend TNI (Purn) Fuad Basya di Hotel Balaiurang, Jakarta, Minggu (27/3/2022).
Penyerahan jabatan tersebut menjadi penanda resminya seremonial itu. Kegiatan itu berlangsung dengan mengaplikasikan standar prosedur keprotokoleran kesehatan pencegahan Covid-19.
Pada acara tersebut turut hadir Wakil Gubernur Sumatra Barat (Wagub Sumbar), Audy Joinaldy dan tokoh Minang lainnya yang menjadi saksi acara sertijab dan penyerahan memori jabatan.
Ketua DPP IKM Komjend Pol Boy Rafli Amar berharap kedepannya warga Minang yang berada di rantau dapat bersatu dan terus melakukan silaturahmi. Hal ini berguna untuk membangun persaudaraan di antara warga Minang yang ada di rantau untuk semangat persaudaraan ini adalah dengan menjaga hubungan silaturahmi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan, keberadaan masyarakat Minang hampir ada di setiap wilayah Indonesia. Untuk itu, Ia berpesan agar mereka bisa menjaga persatuan.
“Menjaga semangat persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya, seperti dilansir Sindonews.com.
Sementara Audy Joinaldy berharap dengan terpilihnya Komjend Pol Boy Rafli Amar sebagai Ketua DPP IKM, dapat merangkul seluruh orang Minang yang ada di perantauan.
Menurutnya, orang Minang di tanah rantau yang tersebar Indonesia dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan di Sumbar dan tempat mereka merantau.
“Pak Boy dapat merangkul berbagai stakeholder terutama orang Minang, karena ini memang kekuatan yang luar biasa. Saya baru dari Ambon, IKM-nya sangat kuat,” ujar Audy.
Sementara itu, Sekjen DPP IKM sekaligus Ketua Panitia Yemmelia memiliki harapan yang besar dengan terpilihnya Komjend Pol Boy Rafli Amar sebagai Ketua DPP IKM. Ia melihat, profil Boy Rafli Amar sosok yang bisa mengakomdir organisasi Minang lainnya.
“Sebagai tokoh orang Minang menjadi pengayom yang bisa mengakomodir masyarakat, karena organisasi Minang-kan banyak,” ucapnya. (*)