Selain pengembangan kuliner dan kerajinan khas Solok Selatan, juga terdapat potensi lainnya yang dapat dikembangkan, yaitu ketersediaan penginapan. Melihat kondisi perjalanan ke Solok Selatan yang masih dengan satu pintu itu, tentu keberadaan penginapan yang dekat dan murah menjadi salah satu pilihan untuk menginap.
“Sekarang ini kita masih memberdayakan penginapan di pusat keramaian saja, seperti di Muaro Labuh dan Padang Aro yang masing-masingnya berjarak tempuh sekitar setengah jam. Karena kebetulan objek wisata ini juga berada di tengahnya. Selain pengembangan kuliner dan kerajinan sebagai buah tangan, hal ini tentu juga diperlukan peningkatan terhadap pengembangannya, agar melengkapi kompleksitas dari pariwisata itu sendiri, khususnya Solok Selatan,” kata Kadis Parbud tersebut.
Dengan begitu, tentu dari pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan akan menjadi perbaikan untuk selanjutnya dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam pengembangan pariwisatanya, seperti di Hot Waterboom Sapan Maluluang tersebut.
Meski terus berupaya dalam mengoptimalkan pengelolaannya, kehadiran Hot Waterboom Sapan Maluluang sekarang ini tetap bisa menjadi alternatif untuk menikmati liburan dan memberikan kesan dan kenangan di setiap kunjungan wisatawan ke Solok Selatan, mulai dari menikmati sensasi perjalanan yang menyajikan keindahan alamnya, menikmati liburan keluarga yang menyenangkan, dan masih banyak hal yang lainnya.
Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Solsel melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan, mengajak para wisatawan lokal, luar daerah, dan juga nasional untuk dapat mengunjungi objek wisata Hot Waterboom Sapan Maluluang. Objek wisata tersebut merupakan salah satu wadah terbaik dan juga favorit untuk menikmati liburan akhir pekan maupun libur panjang bersama teman-teman ataupun keluarga besar. Tidak hanya sekedar menikmati liburan sepintas lalu saja, akan tetapi juga memberikan kenangan yang berkesan apabila mendatangi Solok Selatan yang dijuluki Ranah Sarantau Sasurambi itu. (*)