Keempat, menolak segala upaya untuk mengubah pembatasan masa jabatan presiden.
Kelima, mereka juga mendesak Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah (Pasal 9, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 23 dan Pasal 36) serta dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi dan kebencanaan.
Terakhir, mahasiswa mendesak Jokowi-Ma’ruf untuk berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya,” ujar Kaharudin.
Dalam demo itu, massa BEM SI ditemui oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Wandy Tuturoong. Ia mengatakan pihaknya telah mendengarkan seluruh tuntutan mahasiswa dan akan segera menyampaikan tuntutan mahasiswa ke Kepala Staf Presiden Moeldoko.
“Kantor Staf Presiden sudah menemui rekan-rekan mahasiswa, sudah menyampaikan tuntutannya, terkait soal kelangkaan minyak, IKN, dan soal konstitusi,” ujar dia, di lokasi, Senin (28/3).
“Saya kira kami sudah mendengarkan semuanya dan kami tentu pemerintah sedang menyiapkan berbagai kebijakan soal itu, saya kira sudah cukup mendengarkan itu nanti kami sampaikan kepada pimpinan,” paparnya.
Diketahui, masalah ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng menjadi masalah di banyak daerah. Kaum emak, terutama, ramai-ramai mengantre untuk mendapatkan sembako murah.
Di saat yang sama, para elite politik lebih sibuk mengurusi wacana penundaan Pemilu 2024 yang diduga kuat untuk memperpanjang kekuasaan rezim saat ini. (*)