”Ini adalah suatu kehormatan yang sangat besar bagi kami dapat berkolaborasi dengan Bio Farma. Oleh karena itu, kita duduk di sini melalui transformasi besar bersama untuk memulai sebuah program untuk mencapai tujuan yang sangat luar biasa.
Pada kesempatan ini, saya sangat bersemangat dan senang dapat bergabung. Project HPV ini merupakan awal dari project lain yang dapat diwujudkan antara MSD dan Bio Farma, sehingga dapat menunjukan komitmen dalam meningkatkan masa depan kesehatan yang lebih baik,” ungkap George.
Bio Farma akan segera menambah milestone baru bersama MSD yaitu memproduksi lokal vaksin HPV. Dengan diproduksinya vaksin HPV secara lokal maka aksesibilitas dan afordabilitas vaksin HPV akan semakin terjangkau.
Hal ini seiring dengan semangat Bio Farma sebagai BUMN yang berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan Kesehatan nasional. Produksi lokal vaksin HPV berpotensi akan meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi vaksin dalam negeri di Indonesia.
Sebelumnya Bio Farma baru saja meluncurkan alat diagnostik dengan nama Cerviscan untuk deteksi dini Human Papillomavirus (HPV) yang merupakan penyebab kanker serviks.
Berdasarkan data 2022 dari World Health Organization (WHO), kanker serviks menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker setelah kanker payudara menempati urutan pertama.