Pertumbuhan Ekonomi Rendah, Lapangan Kerja Susah, Jadi Salah Satu Faktor Penyebab Gangguan Kejiwaan

Prof. Yasri

PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pengamat Ekonomi dari UNP, Prof Yasri Hasyim, turut menyoroti salah satu faktor penyebab  gangguan kejiwaan terbanyak yang terdata di RSJ HB Saanin yakni akibat masalah ekonomi.

Ia menyebut, jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi Sumbar tahun 2022 hanya tumbuh 4.36 persen yang mana lebih rendah dari Nasional yang rata-rata tumbuh 5,31 persen, artinya pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah menandakan pembukaan lapangan kerja juga relatif rendah dan dengan demikian pendapatan individu juga tumbuh lebih rendah.

“Jika dibandingkan dengan inflasi Sumbar tahun 2022 sebesar 7,43 persen, artinya kenaikan harga-harga jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini menyebabkan nilai beli dari pendapatan masyarakat Sumbar jauh menurun. Kedua fenomena ini akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Sumbar yang juga menurun,” ucapnya saat dihubungi Haluan, Rabu (10/5).

Menurutnya, himpitan ekonomi ini tentunya berdampak kepada banyak hal termasuk stres dan persoalan rumah tangga dan sosial. “Apa lagi masyarakat yang tidak mempunyai pendapatan yang tetap atau pekerjaan serabutan, tentu ada dampaknya,” tuturnya.

Kepada masyarakat yang mungkin dihimpit permasalahan serupa, Prof. Yasri memberikan sejumlah solusi. Solusi terutama buat pemangku kepentingan tentunya bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja agar pertumbuhan pendapatan masyarakat lebih tinggi dari tingkat inflasi.

Di sisi lain, juga tingkat inflasi harus diturunkan. Banyak faktor tentunya yang menyebabkannya. Salah satu yang disampaikan oleh Gubernur Lemhanas saat Gubernur berdiskusi di kantor Lemhanas beberapa waktu yang lalu ada meningkatkan supply chain di Sumbar.

“Salah satu hal penting juga terkait dengan infrastruktur transportasi. Infrastruktur akan mengganggu supply chain sehingga arus barang akan terganggu baik arus masuk dan keluar Sumbar. Kondisi ini akan berdampak pada biaya dan tentunya kenaikan harga,” ucapnya menutup. (yes)

Exit mobile version